a mother = a never-ending learner

Dimulai dengan ngagembol perut bulat laksana bola basket kemanamana. Berat sih ngga, cuma memang hamil itu bikin segala kerasa =D mual, pusing, pegel, eungap, beser, kaki bengkak, sakit pinggang, punggung, hareudang, dan segala rarasaan lainnyah. 

Belajar sabar, iyah, sejak hamil, sabar jadi yg utama buat seorang ibu.

Mau bete, marah, sedih, harus bisa dilawan. Kalo ga mau kaya gitu, ya janganlah mau hamil =D
Ceuk percenahan, janin akan turut merasakan emosi ibunya saat hamil. Ibu sedih janin juga akan sedih, ibu senang janin pun turut senang =) ga tega kan liat janin baeud, maka manajemen emosi selama hamil harus dikuasai =)

Belajar mengalahkan ego pribadi juga. Mual, bikin males makan? ya harus maksain. Apakabarnya nanti anak di kandung badan, kalau sumber makanannya dia, ga menyediakan nutrisi yang baik untuknya. Nutrisi untuk lahir dan tentu saja batin. Ceuk percenahan lagi tahap pembentukan EQ itu dimulai sejak dalam kandungan. Dan tentu saja yang pegang kendali dalam hal ini adalah ibunya.

Ngomong doank sih emang gampang yaa, harus ini dan itu, pada prakteknya, semua hal pitanggungjawabeun ibu ini ga mudah dilakukan. Tapi kalo gampang mah, ngapain juga harus belajar. iya kan? dan mengapa Allah begitu menjanjikan surga untuknya.

Setelah tahapan hamil, proses melahirkan adalah saat yang paling ditunggutunggu. Saat pertama kali bertemu dgn sang buah hati yg 9 bulan ini tak terpisahkan dari diri. Kalau ada yang bilang sakitnya mirip2 sakit saat menstruasi, itu BOHONG!! Jauuuh lebih sakit, jendral! the most painful mules ever lah pokonya. Perjuangan antara hidup dan mati, ya memang begitu adanya.

Tapi semua sakit itu memang seakan terhapuskan, saat melihat bayi mungil yg selama ini hanya tendangannya saja yg bisa dirasakan, ada di hadapan. Bahagia, itu saja yg dirasa =)

Menyusui adalah tahapan selanjutnya. Jangan kira menyusui itu hanya tinggal menempelkan payudara ke mulut bayi, selesai persoalan. Not as simple as that.. Bahkan di awal awal rasanya seperti mimpi buruk. Pelekatan yg belum nyaman, puting lecet, belum semua itu dibarengi jahitan pasca lahiran yg masih nyut2an. Belajar, yaa lagi lagi belajar. Seorang ibu ga pernah berhenti belajar. Belajar sabar dengan segala sakit dan lelah, serta belajar memberi penghidupan yang nyaman untuk manusia baru tak berdaya.

Saat menyusui sudah semakin nyaman, tak berhenti perjuangan. Dihadapkan pada manusia mungil yang belum tau dan bisa apa-apa, tentu banyak hal yang akan menyedot perhatian. Menyusui tiap 2-3 jam sekali, mandiin, belum ganti popok, udah gitu ngelonin saat kantuk datang, yang sayangnya bayi belum ngerti, kalo ngantuk itu tinggal merem doank.


Dan hal-hal lainnya seperti bilirubin yang tinggi, nafas grok-grokan, kulit sensitif, gumoh setiap saat, bruntusan, biang keringat, ngemotin jari. Banyak hal yang kalo emang ga dicari ilmunya, kadang bikin salah treatmentnya. itulah kenapa seorang ibu harus banyak tau.

Saat tahapan ASI  eksklusif sudah selesai, dan sudah lewat masa-masa newbornbaby. Dimulailah masa memperkenalkan makanan pada bayi, MPASI. Ini sungguh satu tahapan penting, karena makan adalah satu kebutuhan manusia yang ga akan ada berhentinya, kecuali saat sudah tak bernyawa. 


Mengenalkan makanan, belajar merangkak, jalan, lanjut toilet training, penyapihan. Mengajarkan tentang agama,ketuhanan, tata cara beribadah. Setelah itu sekolah, mengajarkan bersosialisasi, belajar baca, tulis, berhitung dan ilmu ilmu lainnya. Pernah dulu saya punya seorang murid, sang ibu di tiap awal tahun ajaran selalu mencari kurikulum dan silabus yang akan dipelajari anaknya selama setahun ke depan.Beliau selalu curi start untuk belajar tentang semua yang akan dipelajari anaknya tersebut. Jadi saat sang anak kebingungan nanti, sang ibu akan bisa membantunya. Hebat yaa? anak yang sekolah, ibu pun ikut belajar.

Tahapan akademis yang kalo normalnya 18 tahun (sejak tk sampai kuliah), akan selalu ada peran ibu disana. Mungkin baru akan tamat masa itu kalo saatnya sang anak menikah nanti dan berkeluarga. Itu pun kadang masih saja banyak peran ibu yang kali ini menjadi nenek yang akan selalu dibutuhkan.

Iya, a mother is a never-ending learner. Ga pernah berhenti tugasnya, ga pernah berhenti masa belajarnya.
Mungkin itu kenapa seorang ibu bisa begitu mulia dan banyak mendapat penghargaan, tak hanya dari manusia, bahkan dari tuhannya =)

Subhanallah yaa =)
Semoga para ibu selalu dimudahkan dalam menjalankan amanahnya =)

*bismillah..ayo ngguuuun, sing sumanget diajarna!!!!!*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia Dua Guru Bahasa

Makanan Favorit Sekitar Kampus Gajah

Ada di Setiap Hati yang Bersyukur #HappinessProject