rejeki

Beberapa hari yang lalu ada seorang teman nulis status di facebook seperti ini :
"Biaya nikah, biaya melahirkan, biaya pendidikan anak,,, huaaa semahal inikah?"
Lalu saya ikut-ikutan komen :
"Kalo niat baik mah insyaAllah selaluuu aja ada ko rejekinya, ga keduga, dan kdg2 suka di luar perhitungan manusia =D"

Sotoy banget yaa guweee??? Hehehehe
Tapi eh tapi nulis itu bukan asal ceplos saja, sungguh berdasarkan pengalaman =D

Inget satu cerita, seorang senior di sekolah tempat mengajar dulu (yang pernah saya ceritakan di blog juga). Kala itu dia akan menikah dan dilanda kebimbangan karena masi belum punya biaya. Dalam kebingungan, hanya kepada Allah dia meminta "Duh Ya Allah, nyungkeun bantosanna, 5 jutaaa weh laah" .Dan siapa sangka setelah itu bantuan berdatangan, hingga terlaksanalah pernikahannya. Setelah menikah bakat ku panasaran diitung-itunglah sang bantuan yang berdatangan tadi.. subhanallah ditotal-total 5 juta saja semuanya sodara-sodara!! Allah memang Maha Pengabul Doa =)

Pas jaman saya mau lahiran kemarin, alhamdulillah kita dapat banyak kemudahan dari kantor suwami. Tunjangan kesehatan meringankan beban biaya melahirkan. Tetapi karena kita memilih fasilitas lebih dari yang disediakan, jadi teteup harus punya dana tambahan.

Waktu itu tanpa kita sadar ternyata rejekinya thifa uda diatur sedemikian rupa. Suami rajiiin sekali dikasi mandat sppd keluar kota, yang mana tentu saja kita jadi punya dana tambahan di tabungan. alhamdulillah lahiran lancar, surat jaminan dari kantor diterima rumahsakit tepat pada waktunya, jadi kita tinggal nambah kelebihan fasilitas. Dan bersyukur masih bisa akikahan, dan bahkan masi punya simpenan.

Eh tapi siapa sangka, ternyata thifa didiagnosis jaundice dan harus disinar, 5 hari 4 malam, dan ternyata biayanya lumayan. Surat jaminan sudah ga berlaku lagi, artinya biaya kesehatan ditanggung pribadi terlebih dahulu baru nanti direimburse ke kantor. Dan si sayah, sang newbie di dunia permotherhoodan, dgn kekhawatiran tingkat tinggi, mau ikutan nginep aja di rmh sakit, yg ternyata biaya sewa kamarnya lebih mahil dari harga hotel bintang tiga. Tapi demi memudahkan nengok buah hati dan nyetok asip, nginep jg kami di sana, tak apalah keluar biaya lagi. Simpanan pun dikeluarkan. Ternyata ooh ternyata ini rahasia di balik semua persppdan yaa. Rencana Allah memang selalu sempurna.

Dan sekarang thifa uda makin gede, sehat, uda tak seintens dulu tuh sppdnyah, tuh kan kemaren itu rejekinya thifa lahiran, thifa disinar, yang Allah titipkan lewat abi.

Kadang-kadang perhitungan manusia itu ga nyampe ke perhitungan Ilahi yaa. Selalu adaaa aja caraNya, untuk memenuhi kebutuhan umatNya. Tak terduga, ga tau dari mana atau dari siapa datangnya =) tinggal kita ikhtiar maksimal, selanjutnya percaya bahwa Allah pasti akan mendatangkannya. Rejeki mah moal kamana, rejeki mah moal pahili =)

Ada satu ceuk percenahan lagi juga yang saya suka tentang  rejeki ini, "tong sok ngaleleungit rejeki!" cenah teh. Iyaa jangan suka menghilang2kan rejeki (eh ditranslate ko jadi ga enakeun yaa). Kadang suka banyak mengeluh, merasa diri paling sengsara di dunia. Liat rumput tetangga selalu lebih hijau. Banyak ga bersyukur. Padahal begitu banyak nikmat yang Allah kasih, yang bahkan kalo kita hitung buih di lautan pun takkan bisa menyamai banyaknya. Tapi ya itu tadi karna dileuleungit tea, jadi beneran leungit deh rejekinya.
naudzubillah

Pada akhirnya sih bagaimana kita mensyukuri apa yang kita dapatkan, apa yang kita miliki =) karena dengan bersyukur, semua yang kita punya jadi rejeki yang rasanya selalu saja melimpah =) iya kan?

Ada satu buah hadits yang menyebutkan
Barangsiapa yang di pagi hari sehat badannya, tenang jiwanya dan dia mempunyai makanan di hari itu maka seolah-olah dunia ini dikaruniakan kepadanya.(HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

tuh kan, tinggal bersyukur bisa makan saja, dunia sudah jadi karunia untuk kita

Semoga kita jadi sebaik-baik hambaNya yang selalu pandai bersyukur yaa. Rejeki Allah melimpah luas di bumiNya =) Kalau sudah digariskan akan jadi milik kita, maka takkan lari kemana, insyaAllah.

wallahualam bissawab 

Komentar

  1. Setujuu anggun..
    Bahagia teh ada di hati yang pandai bersyukur :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia Dua Guru Bahasa

Makanan Favorit Sekitar Kampus Gajah

Ada di Setiap Hati yang Bersyukur #HappinessProject