Dede ga mau masuk surga

Seringkali momen mengajarkan anak tentang sesuatu hal itu datang dgn sendirinya dan tanpa diduga.

Seperti beberapa malam lalu, ketika bertigaan kruntelan dengan bocah bocah selepas solat magrib berjamaah.

Tiba tiba thifa bertanya tentang satu kalimat dalam sebuah ikrar yg digunakan sebagai pembuka kelas di sekolahnya

"Ibu.. cinta Alloh sampai mati itu artinya sampai meninggal?"

"Iya mati itu meninggal"

"Yang dikubur di tanah? Nanti hidup lagi masuk surga?"

Merasa pas waktunya untuk menjelaskan tentang kehidupan setelah dunia, saya pun melanjutkan.

"Iya kalo soleh solehah insyaalloh nanti pas dibangkitkan lagi masuk surga"

Sebelumnya anak anak sudah tau tentang konsep surga dan neraka. Kami menjelaskannya itu adalah kompensasi atas apa yang telah kita lakukan. Kalau jadi anak solehah, rajin solat, ngaji, sayang sama orang tua kakak dan adik, senang berbagi, insyaalloh nanti masuk surga. Sebaliknya kalo di dunia selalu berbuat tidak baik, neraka tempatnya.

Sebenernya tentang neraka ini jarang dibahas. Tidak seperti surga yang seringkali jadi iming2 untuk beribadah.

Lagian serem juga yak, kalo ketika anak berbuat salah lalu dibilangin "awas nanti masuk neraka loh!".. kata2 sebagian dari doa juga paaan. Naudzubillahi min dzalik.

Tapi beberapa koleksi buku kami menceritakan tentang neraka ini, jadi anak anak sedikit tau bahwa neraka adalah tempat yang menyeramkan. Banyak apinya. Dan untuk orang orang yang tidak baik.

Tentu saja kalo konsep surga yg diperkenalkan adalah tempat yang indah dan menyenangkan. Dimana semua yang kita mau akan Alloh berikan. Yang paling menarik bagi mereka, tentu saja mainan (dan es krim! Hahaha). Thifa juga pengen punya rumah yang bagus dan besar katanya di sana. Lalu abinya mengajarkan bahwa kalo rajin solat sunat rawatib, Alloh kasih rumah di surga. Bocahnya pun jadi rajin ikutan kalo ibuabinya solat sunat setelah itu.

Tapi sepertinya kapan kita akan masuk surga dan bagaimana bisa hidup kembali setelah meninggal masih jadi hal yg mengawang untuk mereka.

Akhirnya malam itu saya bercerita bahwa ketika kita meninggal kita akan menunggu di dalam kuburan sampai hari kiamat tiba.

Pas sekali karna mereka sedang menghafal surat annaba yg bercerita tentang hari akhir ini.

"Nanti kalo hari kiamat, gunung2 meletus, tanah2 longsor, buminya hancur.. semua orang meninggal.. semuanya....

Nah ketika semua manusia sudah meninggal. Semuanya akan dibangkitkan lagi, yang di kuburan juga bangkit lagi, dikumpulkan berkelompok kelompok di padang mahsyar"

Cerita berlanjut ke padang mahsyar yg amat panas, barisan umat nabi muhammad yg akan dipimpin oleh beliau, buku catatan amal kebaikan dan keburukan selama di dunia berikut malaikat roqib atid yang mencatatnya, sampai ke yaumul hisab. Dan ujungnya pembagian surga dan neraka.

Selama bercerita ada bocah kecil yang tampak tidak mendengarkan tapi resah. Agak manyun dia tiba tiba bilang

"DEDE GA MAU MASUK SURGA, DEDE MAH DI ARCAMANIK AJA!!"

Hahahaha.. ibunya antara terpana dan hayang seuri.

"Loh kenapa.. kan di surga enak. Banyak mainan, ada es krim, ada energen"

"Ga mau..dede mau ama abi aja"

"Ih abi juga mau masuk surga"

Lalu tanpa diduga dia memeluk dan menangis

"Ga mauuu" katanya keukeuh.

"Kenapa? Dede mau tinggalnya di arcamanik aja? Rumahnya kaya gini?"

"Iyaa"

"Bisa kooo.. berdoa aja sama Alloh. Ya alloh dede nanti di surga mau rumahnya kaya di arcamanik. Kamarnya mau kaya gini. Kasurnya yg ikea (sebut merk dah ahahha). Mainannya mau banyak"

Bocahnya masih tersedu sedu di pelukan

"Dede maunya jam robocar poli"

"Hahaha bolehhh.. nanti minta sama Alloh di surga dikasih"

Dia masih menangis juga tersedu sedu

"Kenapa.. dedenya takut?"

"Iya dede takut.. nanti mau digendong abi aja ke surganya"

"Iya nanti insyaalloh bareng bareng.. berdoa biar semuanya masuk surga. Kan dede mah anak solehah, ga usah takut"

"Dede ga solehah......"

Aaah rupanya ini masalahnya.. bocahnya merasa ga pede untuk masuk surga.

Sabia memang istimewa dengan segala tingkah polah dan kepintarannya. Hobi sekali melakukan yang berkebalikan dari yang ibu dan abi katakan.
Sudah banyak konflik yang dilalui ibu dan neng bia. Berujung nangis-nangisan berdua sampai ketawa ketawa berdua. Rupa rupa pokonya.
Seringkali bikin ibu istigfar dalam ketidak sabaran.

Tampaknya si bocah menyadari hal ini dan mungkin menilai dirinya sebagai anak yang ga solehah karna sering ga nurut sama ibu.

Hiks.

Sedih. :'( :'(

"Ade solehah kooo.. rajin solat.. seneng ngahafalin annaba ya?.. sayang ama ibu sama abi"

"Ama ibu tiga kali.. ama abi satu kali" (ini hasil doktrin bapaknya hehe)

"Iyaa .. baik ya. Insyaalloh nanti masuk surga, kita berdoa ya."

....

Dan malam itu.. sambil memeluk si bocah yang menangis, hati ibu terluka.

Ini mungkin salah satu buah ketidaksabaran ibu dalam menghadapi ade sehingga bahkan dia mencap dirinya sendiri bukan anak yg solehah.

Astagfirulloh.

Maaf ya ade.

Seringkali ibu kebingungan bagaimana cara menghadapi ade ketika berulah. Mulai dari diam seribu bahasa sampai memberi hukuman pernah dilakukan.

Semoga Alloh selalu memberi petunjuk ya nak. Semoga Alloh memudahkan dan mengarahkan ibu dan abi di jalan yang benar dalam membimbing kalian.

Tapi sungguh ibu bersyukur.. ade diberi hati yang gelisah ketika merasa tidak sesuai dengan yang Alloh harapkan. Diberi rasa takut untuk tidak menikmati surgaNya.

Insyaalloh ade, anak yang solehah. Kita berkumpul lagi kelak di jannahNya.

Komentar

  1. teh anggun..aku izin share yaaa..meni bagus ceritanya...dede bia 😣😣😣😣

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia Dua Guru Bahasa

Makanan Favorit Sekitar Kampus Gajah

Ada di Setiap Hati yang Bersyukur #HappinessProject