doa, ikhtiar, tawakal :)

Ada ceuk percenahan "too much informations will kill u" =p heu.. Saya setuju kali ini sama si 'cenah' teh =D

Sabtu yang lalu, jadwal kontrol lagi ke dsog tersayang. Seperti biasa setelah daftar, saya menuju meja para suster untuk cek tekanan darah dan timbang berat badan. "wah tinggi banget bu, ga pusing?" tanya suster. 150/90 ternyata hasil tensinya. Waduh! saya pun disuruh istirahat sebentar, nanti dicek lagi, siapa tau tinggi karena baru saja sampe, mungkin masih cape.

Sekitar setengah jam kemudian, dicek lagi, turun dikit, 140/90 saja. Fyuuuh.. kenapa yaa? padahal sebelum hamil saya termasuk yang bertekanan darah rendah. Tapi ga terlalu saya pusing kan, yah namanya juga hamil, memang banyak terjadi perubahan pada tubuh.

Masuk ruangan dokter, cek sana sini, di akhir konsultasi baru kami singgung soal tekanan darah tadi. Eh saya kira tadinya hal biasa, tapi ternyata dokter menganggap ini bukan hal sepele. "Coba cek lagi, kalau masih tinggi, tes urine yaa!"

Dan masi 140/90 saja. Akhirnya tes urinelah si saya. Setengah jam kemudian keluar hasilnya : protein +1. Didiagnosislah saya terkena pre-eklampsia oleh sang dokter.

Treatmentnya dikasih obat aja, jaga makanan (kurangi yang bergaram, goreng2an, dan bersantan), dan banyak istirahat. Masih tenang karena dokternya ga nakut-nakutin. Cuma wanti-wanti jangan sampai kejang dan ngasi tau ciri-cirinya mau kejang itu kaya gimana (kepala pusing, pandangan berkunang-kunang, ulu hati sakit). Kalau uda mulai terasa seperti itu, harus segera ke rumah sakit, karena artinya sudah sampai tahap eklampsia, dan perlu tindakan lebih lanjut.

Saya sempet dulu pernah baca soal pre-eklampsia ini, tapi selewat. Bukan hal yang jarang terjadi, cukup banyak yang mengalami.  Tapi waktu itu ga cari informasi mendalam. Akhirnya mulailah saya baca-baca lebih banyak setelah mengalaminya sendiri. Yang ternyata malah berakibat tidak baik sodara-sodara!

Saya jadi stres sendiri hehehe =p Karena apa? karena ternyata yang terkena pre-eklampsia ini banyak yang pada akhirnya melahirkan dengan proses induksi atau pun caesar. Bayi yang dikandung ibu yang terkena pre-eklampsia harus segera dilahirkan. Padahal di minggu ke 38 ini, meski bayi sudah siap lahir, saya belum merasakan yang namanya mules-mules kontraksi *baru perut aja yang mulai tegang-tegang kadang2* Belom lagi saya baca juga, kalau sampai pada tahap eklampsia, timbul kejang, sang ibu bisa sampai koma, dan berujung pada hal yang tidak diharapkan.

Iya, saya ingin melahirkan normal. Siapa sih yang ga mau?? Agak serem juga dengan kata operasi. Dengan adanya kenyataan peluang saya ga bisa lahiran normal, ditambah berita-berita bahagia temen-temen yang seangkatan hamil uda pada lahiran, lalu saya kapaaan? ditambah lagi berat badan si dede yang mulai menginjak 3 kg (gedeeeee!! susah ga ya tar ngeluarinnya??!!) .. Semua hal ini killing me slowly!!!

heu.. banyak ngahuleung, ga rileks, dan tentu saja bikin tekanan darah ga turun-turun, bertahan di 140/90. Huaaaaaaa T_T

Tapi Allah Maha Baik, Alhamdulillah saya dikasi suami galak nan jagoan menenangkan hati =) saya dimarahin karena rieut ku tingkah polah sorangan =p

Yah sejak awal kehamilan memang beliau sudah menekankan "sing ridho ya bu, sama apapun nanti yang bakal kejadian, selama hamil sampe lahiran"

Saya sempat lupa sama hal ini kayanya. Jadinya terlalu kukuh dengan keinginan sendiri, ingin lahiran normal, normal, pokonya normal! =p padahal segala sesuatu yang terjadi itu pasti sudah ada suratannya dari Yang Maha Kuasa.

"Kita mah cuma bisa ngadoa dan ikhtiar. Proses lahirannya dede, jodohnya, matinya, rejekinya, semua uda ada ketetapannya" kata beliau.

Iya, yang sekarang bisa kami lakukan hanya berdoa dan ikhtiar maksimal.

Malu sebenernya sama Allah, begitu diuji dengan sesuatu hal, baru aja ibadahnya meningkat. Kenapa ga dari sebelumnya coba? =( .. tapi bagaimanapun, kemana lagi kami bisa meminta pertolongan selain kepadaNya kan yaa?

Ngadoa sing kuat, lalu minum obat, menjaga makanan, say good bye ama gorengan dan santan, banyak istirahat. Ditambah saya jadi mengkonsumsi beberapa makanan yang konon katanya menurunkan tekanan darah, sebut saja pisang, bayam, tomat, susu kedelai, waluh, bawang putih sampai air rebusan ketumbar pun saya lahap! demi ini mah demiiii =D

Yah ternyata mulai menunjukkan hasil, tadi pagi tekanan darah saya sudah 120/90, alhamdulillah =) Semoga ga naik-naik lagi.

Ikhtiar buat lahiran normal lancar pun masih saya jalankan, jalan pagi, latihan pernafasan dan mengulang-ngulang beberapa gerakan senam hamil yang katanya akan membantu turunnya bayi menuju jalan lahir. 

Doa dan ikhtiar sudah, selanjutnya tinggal tawakal. Iya benar, proses lahirannya dede mau normal, caesar, perlu diinduksi atau ngga, semuanya sudah ada ketetapannya. Tinggal kami ridho menerima apa yang sudah ditetapkanNya kan ya?

Alhamdulillah lebih tenang, apa yang harus terjadi terjadilah. Toh saya juga ga akan menyesal, karena apa yang saya inginkan sudah coba saya ikhtiarkan. Ketika pada akhirnya dikabulkan, semoga saya ga lupa, untuk semakin banyak dan banyak bersyukur =)

oh iya, entah kebetulan atau bukan. Di suatu pagi saat galau masih menghampiri, ketika mengaji, saya mendapati ayat ini :

Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri. dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).
(QS At- Thur 48 - 49)
subhanallah, pas banget yaa?

Mungkin per-eklampsia-an ini jadi sentilan buat saya yaa. Sudah terlalu sombong dengan banyak keinginan pribadi. Masih kurang bersyukur selama 38 minggu dikasih kehamilan yang sehat, terlalu percaya diri akan lancar sampai nanti, padahal siapa saya? hanya punya rencana dan keinginan, tak punya kekuatan untuk menetapkan. 

Alhamdulillah, masih diingatkan, dan bahkan dengan sangat baiknya Allah masih memberi kesempatan bagi saya untuk berikhtiar. Subhanallah =)

dan kali ini, bagian dari ikhtiar juga, minta doa yaa dari kawan-kawan. Semoga dengan proses apapun nanti dede lahiran, kami sehat dan Allah memudahkan =)

Komentar

  1. yang penting, ibu ama dede nya sehat. amiin. :)

    BalasHapus
  2. buguluu,,*speechless
    dibantos doa sareng sumbang sumanget weh nya..mugia lancar, dikuatkan, diikhlaskan, disabarkan, dan disehatkan selalu ibu dan dedenya..aamiin :*

    BalasHapus
  3. speechless...
    bu guru, bungkusannya belom kekirim, punten saya kejebak disanasini. sekalian hadiah lahiran weh nya ;)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia Dua Guru Bahasa

Makanan Favorit Sekitar Kampus Gajah

Ada di Setiap Hati yang Bersyukur #HappinessProject