Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Lima Resep Olahan Nasi Sisa

Gambar
Tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini adalah menuliskan resep masakan andalan di hari spesial. Wow , menarik, ya! Meski tetap karena ke-sok-sibuk-an saya, ujungnya jadi tim deadliner juga. 😆 Sebenarnya saya cukup sering menulis resep masakan di Instagram dengan tagar #dapuribuanggun, tapi biasanya yang saya tulis adalah resep masakan sehari-hari. Ketika dihadapkan pada resep andalan di hari spesial, saya malah jadi bingung mau menulis apa.  Kami tidak merayakan ulang tahun, jadi saya tidak pernah memasak khusus di hari tersebut. Kalau hari raya,  biasanya saya jadi tim dimasakin oleh Mamah. Baru lebaran tahun ini saya masak sendiri,  tapi itu pun menggunakan bumbu instan. Kan enggak lucu kalau saya hanya  ngopi paste petunjuk pemakaian di balik kemasannya ke sini,  hahaha. Akhirnya, saya memutuskan mau berbagi resep mudah yang semoga bermanfaat saja deh karena setiap hari itu terasa spesial asalkan kita berkumpul bersama orang-orang tersayang bukan?  😁 Makanan Yang Ham

Bukan Keluarga Cemara, Meski Punya Becak

Gambar
Suatu hari di tahun 2014, ketika kami masih tinggal di Surabaya, suami sempat berkata,  "Beli sepeda mahal-mahal, yang bisa dibonceng cuma satu. Mending beli becak sekalian, ya, bisa kebawa semua."  Waktu itu,  saya iya-iya-in saja. Beliau memang hobi mengeluarkan ide-ide kreatif. Namun, saya tidak menyangka ternyata urusan becak ini  beneran  dieksekusi. Beberapa hari setelahnya, becak bekas yang dijual pemiliknya karena sudah beralih ke becak motor parkir manis di depan rumah kami. Becak yang berhasil membuat anak-anak terpukau.  "Ini beneran becaknya teteh? Becak kita?" tanya si sulung dengan takjub.  Begitulah bapakmu, Nak, sering out of the box, hahaha.  Pertemuan pertama Tiga minggu setelahnya jadi momen penuh keseruan buat kami. Kegiatan harian diwarnai dengan mencicil mendandani becak. Mulai dari mengelas dan mengecatnya, memilih kain untuk tudungnya, mencari tukang sol sepatu yang mempunyai jarum besar untuk menjahit tudung tadi,  sampai menyervis sang beca

Manisnya Sebuah Perjuangan

Kalau membahas tentang pendidikan,  saya termasuk yang memiliki privilege untuk   menikmatinya tanpa kesulitan berarti. Meski harus mengalami tiga kali pindah sekolah saat SD karena mengikuti kepindahan orang tua,  saya selalu bisa bersekolah di tempat yang baik dan disediakan segala fasilitas pendukungnya oleh orang tua. Berbeda dengan suami, untuk mengenyam pendidikan tinggi, beliau harus melalui perjuangan yang cukup berat dan panjang. Alhamdulillah, beliau memiliki pendukung utama yang selalu bersemangat ikut berjuang,  bapaknya. Bapak mertua,  qadarulloh,  menjadi seorang yatim piatu sejak kecil. Ia harus berjuang mengumpulkan biaya sendiri untuk bersekolah. Hobinya adalah membaca, terutama tentang politik dan sejarah. Karena sulit mendapatkan buku, papan baca koran menjadi alternatif bacaannya. Cita-citanya adalah masuk sekolah kejuruan. Sayangnya, uang yang berhasil dikumpulkan untuk biaya sekolah, hilang entah kemana saat beliau akan pergi mendaftar. Cita-citanya yang kandas in