Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

tips menjaga kewarasan ibu rumah tangga

Katanya menjadi ibu rumah tangga itu mudah stres karena harus menghadapi rutinitas harian yang cenderung membuat jenuh. Terlebih jika ibu tersebut memiliki balita yang masih sangat bergantung kepadanya. Berikut ini beberapa tips yang bisa saya bagikan untuk menjaga kewarasan seorang ibu rumah tangga. Tentu saja pengaplikasiannya bisa berbeda untuk setiap ibu karena setiap rumah tangga pun berbeda kondisinya, tapi tidak ada salahnya dicoba kan?  1. Delegasikan pekerjaan kepada pihak lain Pekerjaan rumah tangga itu rasanya tidak pernah ada habisnya, sebut saja tumpukan baju dan piring kotor, lantai berdebu, baju kusut yang harus disetrika, belum lagi makanan yang harus tersaji di meja untuk keluarga. Terkadang tidak semua bisa dikerjakan oleh kita. Jika Bunda memiliki rejeki lebih, tidak ada salahnya mendelegasikan pekerjaan tersebut kepada pihak lain, seperti ART (Asisten Rumah Tangga),  laundry kiloan, catering , ataupun tenant  Go Food. Selain berbagi rejeki, beban hidup pun berkura

Memori di Tanah Suci (1)

Gambar
Pertengahan tahun 2010, saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan sebagai guru di satu sekolah swasta. Alasan utamanya karena saya berencana menikah di akhir tahun tersebut dan nantinya akan mengikuti sang calon yang tinggal di rantau. Siapa sangka waktu luang yang akhirnya saya punya, menjadi jalan rejeki untuk bisa berkunjung ke rumah-Nya.  Ketika itu Bapak saya baru saja memiliki rejeki tambahan. Beliau ingin sekali kembali mengunjungi tanah suci setelah perjalanan hajinya tiga tahun sebelumnya. Kali ini, beliau ingin mengajak anaknya. Dari kelima anaknya, hanya saya yang saat itu leluasa untuk ikut serta. "Gun, umroh yuk!" ajaknya. Tentu saja dengan semangat 45, saya menyambut ajakan tersebut. Pernah ada yang bilang, "Kunjungilah tanah suci, niscaya kau selalu ingin kembali." Ah, rupanya itu benar. Mungkin karena perjalanan ke sana merupakan perjalanan rohani, jadinya akan sangat berkesan di hati. Masjid Nabawi yang Menawan Hati 13 Juli 2010 menjadi hari kebe

Awal Mulaku

Gambar
Waktu terus bergulir Lebih dari seratus purnama telah terlewati Namun, hari itu masih tersimpan di memori Saat gelombang cinta hadir di hampir penghujung hari Denyut jantungku yang tak teratur Denyut jantungmu yang seringkali mengendur Membuat kami waspada Membuat mereka pun siaga Jarum jam terasa berjalan lambat Sakit yang datang semakin tak bersahabat Aku kuat... Aku kuat... Kuucapkan lamat-lamat Karena artinya waktu hadirmu mendekat  Perjalanan pun bermula Saat tangismu mewarnai dunia Saat pertama kali kita bersentuhan di dada "Assalamualaikum, Solehah!" kalimatku yang pertama Hadirmu ceriakan dunia kami Menghangatkan hati kami Menyejukkan mata kami Dan menghapuskan lelah kami Karena ternyata bukan perjalanan yang gampang Malam-malam yang panjang Drama menyusui, GTM, sampai tantrum tak berkesudahan Belum lagi rumah yang berantakan Kini ku tahu mengapa berbuah surga Karena jika mudah, mungkin hanya berhadiah voucher yogya Namun, tetap amanah ini adalah yang terindah Karena