Nama adalah doa

Karna nama adalah doa, bukan (hanya) menyangkut gaya

Memberi nama pada anak, semacam menitipkan doa di dalamnya. Dan...yess.. sejauh ini, Alhamdulillah terbukti.. dan seterusnya saya yakin.

Alhamdulillah.. kemudahan dari Alloh, saya dikaruniai istri yang pandai memilih opsi nama-nama anak dimana selanjutnya saya tinggal mendiskusikan lebih lanjut dengan beliau, opsi mana yang akhirnya kami (Abi Ibu) pilih.

Anak pertama... Athifa Muttaqiya

Kami titipkan doa, agar anak kami ini Athifa : lemah lembut, serta Muttaqiya : bertakwa.
Alhamdulillah, anak kami ini sering membuat kami malu dan bahagia.

ketika beliau mengingatkan kami dalam kebaikan dan kesabaran, dalam porsi beliau tentunya.

Entah dengan mengingatkan hal-hal yang kami pernah tanamkan, membacakan hapalan qur’annya dan lain sebagainya.

Menjadi malu, ketika hal yang pernah kami tanamkan, malah beliau yang mengingatkannya pada kami.

Dan juga.. lemah lembut..bahkan sampai tahap menangis tersedu-sedu ketika menyaksikan adegan sedih dalam suatu film...haha..agak mirip ibunya.

Anak kedua... Sabia Izzatunnisa

Kami titipkan doa, agar anak kami ini Sabia : menawan, serta menjadi Izzatunnisa : Wanita yang mulia.

Alhamdulillah.. beliau sangat menawan (charming).. bahkan menurut saya, beliau sudah memiliki fans.. haha..betul..fans.

Ambil contoh terdekat yaitu asisten rumah tangga (ART) kami sewaktu di surabaya, begitu menyayangi dan mengagumi anak kedua kami ini. Sampai saat ini, meski sudah terpisah, ketika berkirim short message service (sms) dengan istri saya, sang ART masih menanyakan ade sabia.

Tingkah polah dan tutur katanya sangat tak terduga (keluar dari kotak _out of the box) sekaligus kocak.

Tanpa terduga sering menggumamkan hapalan qur’an (jatah) teteh, sambil lalu..dan senang memakai mukena sendiri ketika diajak sholat berjamaah, walau terpasang terbalik-balik..hahaha.

Kami (Abi dan Ibu) berharap

Semoga, kelak sampai akhir hayat, doa dalam nama kalian terus diijabah Alloh Azza Wa Jalla.

Kami bahagia beranakkan kalian, semoga kalian pun demikian.

Kenikmatans berikutnya...insya Alloh

Tulisan ini, ungkapan rasa syukur saya atas segala karunia dan kemudahan yang telah Alloh berikan pada saya dan keluarga... saya berlindung kepada Alloh Azza Wa Jalla dari rasa ujub, bangga dan riya..

Sederhana saja, karna jika pandai bersyukur, niscaya akan ditambah lagi oleh Alloh Azza Wa Jalla kenikmatan-kenikmatan selain yang telah ada.....hehehe.... aamiin..

Kenikmatan.. pada dasarnya merupakan amanah.. yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban atasnya.

Berharap, berdoa dan berikhtiar... Kita semua.. bisa amanah menjalankan tugas masing-masing, selaku anak dan orang tua, khusnul khotimah, serta ber-ending mengantarkan kita ke surga-Nya. Aamiin


Abu Athifa 

Heryana

Ditulis di Indramayu, 
23 Jumadil Akhir 1437 H bertepatan dengan 3 Maret 2016

Komentar

  1. Aaamiin. Akhirnya kang heri nulis jg geuning.. Hhi gaya bahasanya beda :)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia Dua Guru Bahasa

Makanan Favorit Sekitar Kampus Gajah

Ada di Setiap Hati yang Bersyukur #HappinessProject