Postingan

Drama anak sekolah

Bismillah.. Mari jadikan momen anak kembali ke sekolah ini berbarengan dengan momen ibu kembali ngblog :D Karna ngetik panjang2 di instagram itu kasian yg baca captionnya.. dan cape jg yg ngetiknya hahaha.. mesti ngakalin biar muat di satu caption, disingkat2 lah, cari kata yg lebih efektif lah. Aaah ibuuu rumit amat hidup kau, caption ig aja dipusingin yaa hahaha. Balada emak emak hobi nyarita di dunia maya xp. Jadi mari ngblog lagi aja. Biar puassss ngocoblaknya xp Jadi apa kabar pemirsa? Yg saya yakin banyak ibu ibu sih yg mampir sini mah.. semoga pada baik baik aja dan berbahagia selalu yes. Udah anter anak sekolah bu? Saya sih udah.. ini ngblognya me time, karna anakanakku duaduanya uda resmi jadi anak TK. Horeeee. Alhamdulillah anak anaknya pada semangat sekolah. Jadi ibu ga mesti galau, homeschooling apa ngga wkwkwk. Tapi yaaah namanya kehidupan, tak seindah feed instagram. Selalu saja ada drama yaa. Pun begitu di balik semangatnya anak anakku bersekolah. Taun lalu, tete...

Bismillah sebelum makan

Salah satu hal yg sangat saya syukuri di tahun 2016 adalah kemudahan menemukan sekolah untuk thifa. Alhamdulillah jaraknya dekat sekali, 5 menit aja jalan kaki dari rumah. Biayanya terjangkau. Sekolah yg baru terbentuk juga tahun 2016, jadi thifa dan teman2nya adalah angkatan pertama. Tapi guru2nya sudah berpengalaman mengajar di sekolah2 favorit sebelumnya. Dan yang paling penting, sekolah ini satu visi dengan keluarga kami. Thifanya pun betah dan senang sekolah di sana. Tapi memang layaknya jodoh, tak ada sekolah yg sempurna. Kadang ada saja perbedaan, apa apa yg diajarkan di rumah dengan yg di sekolah. Kekurangan yg ada, bagian orang tua yg menambalnya. Buat kami, salah satu perbedaannya adalah doa ketika mau makan. Sebelum mengajarkan anak anak tentang doa sehari hari, biasanya saya dan suami menelaah dulu mana yg menjadi sunnah rosululloh. Dan untuk doa sebelum makan kami memilih mengajarkan dengan cukup membaca bismillah saja. Berdasarkan hadits shahih : Dari ‘Umar b...

Dede ga mau masuk surga

Seringkali momen mengajarkan anak tentang sesuatu hal itu datang dgn sendirinya dan tanpa diduga. Seperti beberapa malam lalu, ketika bertigaan kruntelan dengan bocah bocah selepas solat magrib berjamaah. Tiba tiba thifa bertanya tentang satu kalimat dalam sebuah ikrar yg digunakan sebagai pembuka kelas di sekolahnya "Ibu.. cinta Alloh sampai mati itu artinya sampai meninggal?" "Iya mati itu meninggal" "Yang dikubur di tanah? Nanti hidup lagi masuk surga?" Merasa pas waktunya untuk menjelaskan tentang kehidupan setelah dunia, saya pun melanjutkan. " Iya kalo soleh solehah insyaalloh nanti pas dibangkitkan lagi masuk surga" Sebelumnya anak anak sudah tau tentang konsep surga dan neraka. Kami menjelaskannya itu adalah kompensasi atas apa yang telah kita lakukan. Kalau jadi anak solehah, rajin solat, ngaji, sayang sama orang tua kakak dan adik, senang berbagi, insyaalloh nanti masuk surga. Sebaliknya kalo di dunia selalu berbuat tidak baik, ...

Muttaqiya, orang yang bertakwa.

Sudah hampir sebulan thifa sekolah. Sekolahnya curi start 2 minggu di bulan ramadhan, karena masih angkatan pertama tea. Jadi #haripertamasekolah nya ngeduluin orang orang. Sejauh ini, anaknya selalu penuh semangat. Banyak ketawa. Pulang sekolah dengan membawa banyak cerita. Bahkan ketika libur lebaran kemarin, doi kecewa berat karena tau liburnya 3 minggu yg mana artinya 21 hari.. ko lamaaa amaaat katanya. Tapi ujung2nya mah tetep seneng libur karna ke rumah nenek dan banyak sodara. Dan hari ini, setelah seminggu sekolah kembali .. 25 juli 2016 jadi hari pertamanya menangis di sekolah :( Siang itu ibu jemput pulang lebih cepat, kelas belum bubaran. Akhirnya duduk duduk di teras sekolah bersama ibu ibu yg lain. Lalu pintu membuka dan yg pertama keluar adalah bocah dengan baju kebesaran. Kirain bukan anak gue.. eh taunya tiba tiba dia meluk. Kaget kaaan. Eeeh teteeeh. Diikuti gurunya di belakang. Abis muntah katanya. Dia pun nangis di pelukan. Sesi drama bentar. Peluk peluk.. cup c...

"Bu.. kenapa Alloh mencintai kita?"

Gambar
Seperti biasanya malam ini ade tidur lebih dulu. Tinggal kami berdua di kasur, mengobrol sebelum tidur. Saya anggap ini quality time kami. Sejak kehadiran adiknya, tentu waktu berduaan saja dengan si anak pertama ini sedikit berkurang. Momen sebelum tidur ini biasanya diisi obrolan tentang apa saja kegiatan kami hari ini. Apa yang bikin dia seneng dan mengajaknya untuk bersyukur. Seringkali juga anaknya minta diceritain kisah nabi atau dibacakan buku. Kalau dia sedang mau, kami murojaah surat yg sedang dihafalnya. Sampai nanti akhirnya dia mengantuk, minta diputarkan murottal dan diusap punggungnya lalu tertidur. Dan malam ini di tengah obrolan kami, yang mana ketika itu dia memunggungi saya dan minta diusap punggungnya..  tiba tiba si bocah membalikkan badan dan memberikan pertanyaan kejutan.. "Bu.. kenapa Alloh mencintai kita?" Reaksi pertama saya adalah " eh " sambil sedikit cengo hehehe.. lalu buru2 berdoa dalam hati " Ya Alloh .. mudahkan ...

Nama adalah doa

Karna nama adalah doa, bukan (hanya) menyangkut gaya Memberi nama pada anak, semacam menitipkan doa di dalamnya. Dan...yess.. sejauh ini, Alhamdulillah terbukti.. dan seterusnya saya yakin. Alhamdulillah.. kemudahan dari Alloh, saya dikaruniai istri yang pandai memilih opsi nama-nama anak dimana selanjutnya saya tinggal mendiskusikan lebih lanjut dengan beliau, opsi mana yang akhirnya kami (Abi Ibu) pilih. Anak pertama... Athifa Muttaqiya Kami titipkan doa, agar anak kami ini Athifa : lemah lembut, serta Muttaqiya : bertakwa. Alhamdulillah, anak kami ini sering membuat kami malu dan bahagia. ketika beliau mengingatkan kami dalam kebaikan dan kesabaran, dalam porsi beliau tentunya. Entah dengan mengingatkan hal-hal yang kami pernah tanamkan, membacakan hapalan qur’annya dan lain sebagainya. Menjadi malu, ketika hal yang pernah kami tanamkan, malah beliau yang mengingatkannya pada kami. Dan juga.. lemah lembut..bahkan sampai tahap menangis tersedu-sedu...

Alun alun bandung dan wajah wajah bahagia

Gambar
Kalau kata Pidi Baiq, Bandung itu bukan cuma masalah geografis, lebih dari itu melibatkan perasaan. Leres pisan kang pidi. Kalau udah ngomongin Bandung emang bawaannya pake hati melulu. Kotanya sendiri memang ngangenin. Mulai dari kulinernya, cuacanya, sampai suasananya. Dan karena saya pun tumbuh besar di kota ini, banyak sudutnya yang memberi kenangan tak terlupakan. Salah satu tempat bersejarah buat saya adalah Alun Alun Bandung. Saya cukup sering ke sana bahkan dari sebelum ia menjadi tempat kekinian seperti sekarang ini. Ketika belum berumput sintetis dan para pedagang kaki lima masih banyak berseliweran, mulai dari pedagang bros seribuan, mainan anak, es kelapa muda, sampai baju.. ada! Zaman kecil dulu, Alun Alun Bandung jadi tempat istirahat ketika nemenin mamah belanja ke daerah dalem kaum sana. Mesjid agung yang bersebelahan dengan alun alun jadi tempat meluruskan kaki setelah hampir setengah hari berkeliling-keliling. Beli kain di kings, cari sepatu ke...