Penantian di Gambir

Di akhir perjalanan kami kemarin, sempat terdampar cukup lama di stasiun gambir, ibu kota. Niat awal naek kereta yang jam setengah lima sore menuju semarang, apa daya tinggal sisa satu kursi (maenya dipangku mah.. yukkk mari!! si guwe sih ga papa, kasian penumpang lain bisi kabita wkwkwk =p). Jadilah baru dapet kereta yang jam setengah 8 malem. Krik..krik.. dan ketika itu baru jam 2 siang sodara-sodara, bingunglah jadinya ini ngabisin waktu ampe kereta dateng ngapain yak???

"nonton yu?"

"ga ah, buang buang duit"

"uwoooww, gitu dooonk" katanya sambil terpana

"mending juga makan yuu?"

"zzzzz......" langsung ada yang pura pura tidur.. hahaha dasar!!

Akhirnya diputuskan menggembel sajah di stasiun daripada jalan jalan, mengingat cuaca yang sedikit panas dan bawaan yang cukup banyak. Alhamdulillah dapet posisi mojok yang pewe =D Jadilah kami bobogohan, dimulai dengan main gagarudaan ada lima, adu suit, ayam-ayaman, sampe jajan cheese burger (yess!!). Dan yang paling seru main yang satu ini nih. Hanya bermodalkan pensil dan kertas (untung menemukan struk belanjaan di tas.. kreatif kan? =p). Kita pun main tarik garis bikin kotak.


(biasa main ini dulu di kelas pas jaman kuliah, di kala tunduh melanda =p maap pa, bu dosen.. tibatan saya tidur, mending pura2 nyatet padahal maen kan?? =p hehe)

Cara mainnya gampang. Langkah pertama bikin titik-titik yang sama jumlahnya sebanyak sekian kolom (bebas jumlahnya), sehingga nanti si titik titik itu membentuk persegi / persegi panjang. Selanjutnya pemain tinggal bergiliran menarik garis diantara dua titik. Nah ketika ada pemain yang berhasil menarik satu garis kemudian terbentuk sebuah kotak, maka kotak tersebut boleh diklaim sebagai miliknya (bisa kasih tanda, mau huruf, gambar, simbol atau warna..barebasss). Udah deh, tinggal pabanyak banyak bikin kotak setelah itu.

dan yeiyeee.. pas kemaren itu, sang istri juaraaaa!!! Akhirnya dengan semena-mena, membuat aturan yang menang boleh dapet hadiah.. hahahaha =D Saya pun minta ditraktir hokben. Yang kalah terpaksa nurut (padahal mah pasti laper juga daaaa =p). NgHokben lah kami setelahnyaaa.. Alhamdulillah perut kenyang, hati senang, kereta pun tak lama lagi akan dataaaang \(^.^)/

Komentar

  1. Unknown26 Februari 2011 pukul 20.50

    hoo maenan ginian.. dah luamaaa bgt euy gak maenan ginian.. seru... *tp saya mah suka keseringan kalahnya, maen ayam2an jg kalah terus.. heuu*

    BalasHapus
  2. tiffatora28 Februari 2011 pukul 19.15

    kela, gun, membayangkan adegan bobogohannya.
    sumpeh ye bikin sirik.

    aduh akang kapankah kau datang.....:))

    BalasHapus
  3. anggun oktari8 Maret 2011 pukul 17.31

    agni : samaaa maen ayam2an kalah teruuus ehehe.. jempolna buntet =p


    tiffa : heuheuuu.. segeraaaa, kata si akang teh. (aamiin) :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia Dua Guru Bahasa

Gambar
Meski akhirnya kuliah di jurusan matematika, saya termasuk yang suka sekali dengan pelajaran bahasa, baik itu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, ataupun bahasa daerah. Nilai rapot saya cukup baik di pelajaran-pelajaran tersebut, bersaing dengan nilai matematika. Kalau dipikir-pikir, sepertinya berbahasa (terutama menulis) memang salah satu passion  saya deh . Itu juga yang akhirnya mendorong diri untuk ngeblog, kemudian nyemplung di komunitas Mamah Gajah Ngeblog . Nah, di bulan September ini, tema tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog adalah tentang pengalaman berbahasa. Buat saya sendiri, tema kali ini jadinya malah mengingatkan kepada guru-guru bahasa ketika duduk di bangku sekolah dulu, terutama ketika masih berseragam putih biru. Jadi, saya pun memutuskan akan bercerita tentang salah dua diantaranya.  Ada yang satu almamater dengan saya? (sumber : IG @smpn1cimahi) Warga Greeone  mana suaranya? Bu Wulan pasti hafal nih dua guru yang akan saya ceritakan di bawah ini. Dua guru yang
Baca selengkapnya

Makanan Favorit Sekitar Kampus Gajah

Gambar
Memilih makanan terfavorit adalah salah satu kegalauan terbesar dalam hidup saya. Karena oh karena... buat saya, makanan itu hanya ada yang enak dan enak banget.  Itulah yang membuat saya bingung dalam menjawab tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini tentang makanan favorit. Mau nulis satu, ga tau yang mana. Mau nulis semua, kebanyakan. 😂 Akhirnya mengingat background sebagai mamah gajah,  saya pun memutuskan akan menuliskan tentang makanan favorit selama berkuliah di kampus gajah saja alias ITB (yang mana tetep banyak juga makanannya 😂).  Yuk ah,  kita nostalgia setetes! Sudah siap?  1. Mun Tahu Ayam - Asmad Seafood Gelap Nyawang Sebagai mahasiswi berjurusan LSS dan berunit Matematika,  saya lebih sering nongkrong di daerah depan kampus dibandingkan di gedung matematika yang terletak di belakang. Tentunya karena sekre LSS saat itu berada di aula timur. Jadilah pilihan makan siang saya malah lebih banyak di area depan.  Gelap Nyawang adalah satu kawasan kuliner
Baca selengkapnya

Ada di Setiap Hati yang Bersyukur #HappinessProject

Gambar
Bagi ibu beranak dua seperti saya, hari yang menyenangkan itu ketika anak-anak anteng seharian, mau tidur siang, dan tidak ada drama tantrum ataupun 'perang saudara' rebutan mainan. Hari yang menyenangkan itu ketika sukses memasak makanan enak, suami dan anak makan dengan lahap, makanan habis tak bersisa. Hari yang sungguh menyenangkan pula ketika bisa shalat tepat waktu tanpa terganggu rengekan mengantuk dan minta susu. Bisa shalat dengan tenang tanpa was-was bayi yang sedang hobi merangkak terantuk. Pun tidak ditunggangi bagai kuda saat sedang sujud. Hari pun semakin menyenangkan ketika suami bisa pulang kerja tepat waktu, tidak ada acara ngelembur. Kemudian ditutup dengan dua bocah tidur cepat, ibu pun bisa istirahat. Ber'me time' ria. Ngemil es krim atau bikin mie instant, leyeh-leyeh sambil blogwalking dan buka instagram. Ternyata bahagia itu nggak sederhana ya? Banyak syaratnya. Ah dasar manusia. Padahal sejatinya bahagia itu ada di setiap hati ya
Baca selengkapnya