Si Pecinta Olahraga

Sore itu di satu akhir pekan, beliau mengeluhkan badannya yang lelah karena baru saja melakukan perjalanan luar kota. Belum lagi, minggu itu pekerjaannya memang sedang benar-benar padat, baik di balik meja maupun di lapangan. Waktu dan tenaganya terkuras habis. 

Tak lama, setelah menatap layar handphone-nya, beliau yang tadinya lemas tiba-tiba bersemangat, kemudian menghampiri saya sambil berkata riang, "Bu, Abi main bola yaa ama temen-temen tar sore. Deket rumah ko lapangnya."

"Loh, bukannya cape,  ga enak badan?" sindir saya. 

"Hehehe.. Makanya harus diolahragain, biar seger," ujarnya beralasan.

Yah, begitulah beliau. Olahraga adalah hobinya. Mau secape apapun, diajak olahraga pasti hayu. Olahraga apa?  Banyaaaak!

Sepak bola adalah kesukaannya sejak kecil. Sebelum pandemi, hampir setiap pekan ada agenda bermain futsal, biasanya malam selepas bekerja. Saya sih ikut senang karena sepulang futsal biasanya beliau akan membawa oleh-oleh makanan sebagai sogokan ditinggal lebih lama, hahaha. Anaknya yang seringkali protes menanyakan kapan abinya pulang padahal sudah malam.


Surat yang ditinggalkan si anak sebelum tidur di laci baju abinya.
Ditulis dari kanan ke kiri karena latah sebelumnya habis menulis huruf arab, hahaha.

Bersepeda juga termasuk kesukaannya. Mungkin karena sejak kecil, sepeda adalah alat transportasinya ke sekolah. Saat ini pun, bike to work cukup sering dilakukannya. Salah satu quality time bersama bapaknya juga adalah bersepeda bersama ke Lembang. Bahkan akhir-akhir ini rute antar kota mulai dirambahnya. Rute Cirebon-Indramayu dan Cirebon-Kuningan telah sukses dilalui. Cita-citanya sih ingin menaklukkan Indramayu-Bandung. We'll see...  Tercapai ngga ya? 


Banyak gaya di tengah perjalanan Cirebon - Indramayu.

Selain bersepeda, beliau juga mulai menekuni olahraga lari semenjak pandemi. Awalnya beliau berlari 3 km saja, lalu mulai rutin 5 km, sampai akhirnya jelang dua tahun pandemi half marathon pun dilalui. Sekarang ini hampir setiap bepergian keluar kota, sepatu lari dibawanya serta.

Bapak Heri ini bisa disebut atlet tingkat kecamatan deh. Tenis pun pernah ditekuninya. Tenis meja rutin dimainkan di waktu senggang saat masih ada mejanya di kantor. Beliau juga pernah menjadi pelatih ekskul voli saat SMA. Waktu SD dulu, beliau tidak pernah absen latihan taekwondo. Kemampuan motorik kasarnya di atas rata-rata.

Kecintaannya pada olahraga tentu saja membuat staminanya prima. Beliau juga cukup menjaga makanan yang dikonsumsinya. Sayur dan buah adalah favoritnya. Sehat banget ya suaminya, Bu?  Hahaha...  Iya, alhamdulillah. 

Walau tak bisa dipungkiri, seiring bertambahnya usia dan semakin sibuknya pekerjaan, staminanya mulai mengendur. Sekarang ini sedikit-sedikit, beliau mengeluh masuk angin. Kalau sudah begitu, biasanya dia akan minta izin untuk berlari sebentar atau berujung minta dikerokin, hahaha.

Beliau juga yang akhirnya membuat saya, si mamah mager, bisa sedikit bergerak. Beliau yang hampir setiap hari rajin mengingatkan untuk setidaknya jalan kaki selama 15 menit. Sang motivator utama yang dengan manisnya bilang, "Hayu bu, kita sehat bareng-bareng sampai tua!"

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia Dua Guru Bahasa

Ada di Setiap Hati yang Bersyukur #HappinessProject

Makanan Favorit Sekitar Kampus Gajah